Rancangan regulasi baru yang diusulkan memiliki fokus penting terhadap keselamatan dan teknologi kendaraan. Beberapa perubahan direncanakan untuk meningkatkan sistem bantuan mengemudi, sehingga diharapkan dapat meminimalkan risiko kecelakaan di jalan raya.
Melalui regulasi ini, diharapkan agar pengemudi dapat menjalankan kendaraannya dengan lebih aman. Langkah-langkah yang diambil akan memastikan bahwa teknologi kendaraan tidak hanya efisien, tetapi juga aman digunakan dalam berbagai situasi.
Selain aspek teknologi, regulasi ini juga akan mencakup berbagai komponen yang berhubungan dengan keselamatan penumpang. Salah satu fokus utamanya adalah mewujudkan kendaraan yang mampu memberikan perlindungan optimal dalam situasi darurat.
Peningkatan Sistem Bantuan Mengemudi dan Verifikasi Biometrik
Sistem bantuan mengemudi yang baru akan mencakup fitur verifikasi melalui biometrik. Pengemudi harus dapat menunjukkan bahwa mereka telah menyelesaikan pelatihan yang diperlukan sebelum sistem dapat diaktifkan.
Dari sistem yang dirancang, terdapat ketentuan bahwa pemindai harus melakukan verifikasi untuk menghindari kemungkinan penyalahgunaan. Hal ini bertujuan untuk memastikan pengemudi siap dan terlatih dalam menggunakan teknologi yang ada.
Kendaraan dengan sistem bantuan mengemudi kombinasi diwajibkan untuk memadukan dua metode interaksi antara pengemudi dan kendaraan. Metode tersebut yaitu pemantauan dan deteksi serah terima, yang akan memberikan perlindungan tambahan.
Keamanan Pintu dan Kelaikan Keluarnya Penumpang
Poin penting lainnya dalam regulasi ini adalah mengenai keamanan pintu kendaraan. Setiap kendaraan harus menyediakan setidaknya dua pintu yang berbeda bagi penumpang untuk keluar secara aman.
Penggunaan sistem pengunci pintu elektronik menjadi syarat utama. Pintu samping juga harus memiliki fitur anti benturan yang akan berfungsi saat keadaan darurat terjadi, seperti saat kantung udara mengembang.
Dalam keadaan darurat, penting bagi penumpang untuk dapat keluar dengan cepat dan aman. Oleh karena itu, rencana ini mengharuskan pintu untuk terbuka secara otomatis bila terjadi insiden tertentu.
Pencegahan Gangguan dan Keamanan Visual Pengemudi
Regulasi ini mensyaratkan pengemudi untuk menjalani pengalaman berkendara yang bebas dari gangguan. Dalam hal ini, fitur hiburan dan permainan di layar dasbor akan dinonaktifkan saat mobil melaju di atas 10 km/jam.
Dengan demikian, fokus utama adalah menjaga konsentrasi pengemudi pada jalan. Hal ini penting untuk mencegah kecelakaan yang disebabkan oleh perhatian yang teralihkan.
Lebih lanjut, penggunaan kaca film pada jendela juga diatur dengan ketat. Pengemudi wajib menjaga visibilitas yang cukup dengan transmisi cahaya tampak, minimal 70 persen, agar keamanan dalam berkendara tetap terjaga.
Selain itu, jendela pintu darurat harus terbuat dari kaca tempered dengan ketebalan yang sesuai. Larangan mengenakan film pelindung pada kaca ini bertujuan untuk mempermudah tindakan darurat ketika situasi krisis terjadi.
Status Draf dan Pentingnya Konsultasi Publik
Saat ini, draf regulasi ini sedang dalam tahap konsultasi publik, yang merupakan bagian dari proses revisi standar nasional. Melalui proses ini, banyak pihak akan dilibatkan untuk memberikan masukan dan komentar.
Keterlibatan publik dalam proses pembuatan regulasi merupakan langkah penting agar kebijakan yang dihasilkan dapat diterima dan bermanfaat. Dengan mendengar berbagai perspektif, regulasi ini diharapkan lebih komprehensif.
Secara keseluruhan, perubahan yang diusulkan memiliki potensi untuk membawa dampak positif. Implementasi kebijakan baru ini dapat meningkatkan keselamatan di jalan raya dan memberikan rasa aman bagi semua pengguna jalan.
